Baris 18: | Baris 18: | ||
|}} | |}} | ||
{{disambig info|Jordan}} | {{disambig info|Jordan}} | ||
− | '''Jordan Grand Prix''' (dikenal juga dengan nama '''Eddie Jordan Racing''' atau '''Jordan GP''') adalah salah satu tim dan konstruktor [[Formula Satu]] yang mengikuti kompetisi Jet Darat ini dari tahun [[1991]] sampai [[2005]]. Nama tim ini berasal dari pendirinya yang merupakan seorang kelahiran [[Irlandia]], [[Eddie Jordan|Edmund "Eddie" Jordan]] (EJ). Jordan dan tim-nya dikenal dengan gaya ''[[rock and roll]]'' yang memberi ciri tersendiri pada balapan Formula Satu di dasawarsa [[1990-an]]. Debut tim ini dalam ajang F1 di mulai di [[Grand Prix F1 Amerika Serikat 1991|GP AS 1991]]. Sepanjang sejarahnya di ajang F1, Jordan GP sukses menjuarai empat lomba F1 dan dua kali ''[[pole position]]''. Kemenangan pertama tim ini dicatat di [[Grand Prix F1 Belgia 1998|Belgia 1998]] oleh [[Damon Hill]]<ref name="Jordan1st"/>, sementara kemenangan terakhirnya dicatat di [[Grand Prix F1 Brasil 2003|Brasil 2003]] oleh [[Giancarlo Fisichella]].<ref name="FisiMenang"/> | + | '''Jordan Grand Prix''' (dikenal juga dengan nama '''Eddie Jordan Racing''' atau '''Jordan GP''') adalah salah satu tim dan konstruktor [[Formula Satu]] yang mengikuti kompetisi Jet Darat ini dari tahun [[1991]] sampai [[2005]]. Nama tim ini berasal dari pendirinya asal [[Irlandia]], [[Eddie Jordan|Edmund "Eddie" Jordan]] (EJ). Eddie dan tim-nya dikenal dengan gaya ''[[rock and roll]]'' yang memberi ciri tersendiri pada balapan Formula Satu di dasawarsa [[1990-an]]. Debut tim ini dalam ajang F1 di mulai di [[Grand Prix F1 Amerika Serikat 1991|GP AS 1991]]. Sepanjang sejarahnya di ajang F1, tim ini sukses menjuarai empat balapan F1 dan dua kali ''[[pole position]]''. Kemenangan pertama tim ini diraih di [[Grand Prix F1 Belgia 1998|Belgia 1998]] oleh [[Damon Hill]]<ref name="Jordan1st"/>, sementara kemenangan terakhirnya diraih di [[Grand Prix F1 Brasil 2003|Brasil 2003]] oleh [[Giancarlo Fisichella]].<ref name="FisiMenang"/> |
− | Sebanyak 30 pembalap pernah bergabung dengan tim ini diantaranya yang paling dikenal adalah pembalap Jerman [[Michael Schumacher]] yang sekarang menjadi juara dunia F1 tujuh kali. Beberapa pembalap terkenal lain yang pernah bergabung dengan Jordan antara lain: [[Rubens Barrichello]], [[Eddie Irvine]], [[Ralf Schumacher]], Giancarlo Fisichella, Damon Hill, [[Heinz-Harald Frentzen]], Jarno Trulli dan [[Nick Heidfeld]]. [[Jean Alesi]], pembalap yang bergabung dengan Jordan di akhir kariernya di F1 pada musim {{F1|2001}} juga pernah membalap bagi tim ini di ajang [[Formula 3000|Formula 3000 Internasional]] pada tahun 1989 dengan hasil yang cukup manis yaitu juara umum. | + | Sebanyak 30 pembalap pernah bergabung dengan tim ini diantaranya yang paling dikenal adalah pembalap Jerman [[Michael Schumacher]] yang sekarang menjadi juara dunia F1 tujuh kali. Beberapa pembalap terkenal lain yang pernah bergabung dengan Jordan antara lain: [[Rubens Barrichello]], [[Eddie Irvine]], [[Ralf Schumacher]], Giancarlo Fisichella, Damon Hill, [[Heinz-Harald Frentzen]], Jarno Trulli dan [[Nick Heidfeld]]. [[Jean Alesi]], pembalap yang bergabung dengan Jordan di akhir kariernya di F1 pada musim {{F1|2001}} juga pernah membalap bagi tim ini di ajang [[Formula 3000|Formula 3000 Internasional]] pada tahun 1989 dengan hasil yang cukup manis yaitu menjadi juara umum. |
− | Di awal tahun 2005, tim ini dijual kepada [[Midland Group]], yang tetap membawa nama Jordan sampai [[Grand Prix F1 Cina 2005|balapan akhir musim]] dan kemudian mengganti nama tim menjadi [[MF1 Racing]] mulai musim balapan {{F1|2006}}. Untuk musim {{F1|2007}} tim kemudian dijual lagi kepada [[Spyker Cars]] sehingga nama tim berubah lagi menjadi [[Spyker F1]]<ref>{{cite web | url = http://www.grandprix.com/ns/ns17434.html | title = Midland sells MF1 Racing to Spyker | date = 2006-09-06 | accessdate = 2009-03-08 | work = GrandPrix.com | publisher = Inside F1}}</ref>, pada musim 2008 tim kembali dijual kali ini kepada pebisnis India, [[Vijay Mallya]] sehingga sekali lagi nama tim berubah menjadi [[Force India]].<ref name=forceindia>{{cite news |url=http://www.formula1.com/news/headlines/2007/10/7036.html |publisher=The Official Formula 1 Website |title=FIA approve Spyker's Force India name change |date=2007-10-24 |accessdate=2009-03-08}}</ref> | + | Di awal tahun 2005, tim ini dijual kepada [[Midland Group]], yang tetap membawa nama Jordan sampai [[Grand Prix F1 Cina 2005|balapan akhir musim]] dan kemudian mengganti nama tim menjadi [[MF1 Racing]] mulai musim balapan {{F1|2006}}. Untuk musim {{F1|2007}} tim kemudian dijual lagi kepada [[Spyker Cars]] sehingga nama tim berubah lagi menjadi [[Spyker F1]].<ref>{{cite web | url = http://www.grandprix.com/ns/ns17434.html | title = Midland sells MF1 Racing to Spyker | date = 2006-09-06 | accessdate = 2009-03-08 | work = GrandPrix.com | publisher = Inside F1}}</ref> Akhir musim 2007 tim kembali dijual kali ini kepada pebisnis India, [[Vijay Mallya]] sehingga sekali lagi nama tim berubah menjadi [[Force India]] yang tetap bertahan sampai saat ini.<ref name=forceindia>{{cite news |url=http://www.formula1.com/news/headlines/2007/10/7036.html |publisher=The Official Formula 1 Website |title=FIA approve Spyker's Force India name change |date=2007-10-24 |accessdate=2009-03-08}}</ref> |
== Awal mula == | == Awal mula == |
Revisi per 9 Mei 2012 17.05
Nama resmi | Jordan Grand Prix |
---|---|
Kantor pusat | Silverstone, Northamptonshire, Britania Raya |
Pendiri | Eddie Jordan |
Staf terkenal | Gary Anderson Mike Gascoyne Sam Michael Rob Smedley |
Pembalap terkenal | Rubens Barrichello Eddie Irvine Damon Hill Heinz-Harald Frentzen Michael Schumacher Ralf Schumacher Giancarlo Fisichella |
Sejarah tim dalam ajang Formula Satu | |
Mesin | Ford-Cosworth, Yamaha, Hart, Peugeot, Mugen-Honda, Honda, Toyota |
Lomba pertama | Grand Prix AS 1991 |
Ikut lomba | 250 |
Gelar konstruktor | 0 (ketiga di musim 1999) |
Gelar pembalap | 0 (ketiga di musim 1999 bersama Heinz-Harald Frentzen) |
Menang | 4 |
Posisi pole | 2 |
Lap tercepat | 2 |
Lomba terakhir | Grand Prix China 2005 |
Jordan Grand Prix (dikenal juga dengan nama Eddie Jordan Racing atau Jordan GP) adalah salah satu tim dan konstruktor Formula Satu yang mengikuti kompetisi Jet Darat ini dari tahun 1991 sampai 2005. Nama tim ini berasal dari pendirinya asal Irlandia, Edmund "Eddie" Jordan (EJ). Eddie dan tim-nya dikenal dengan gaya rock and roll yang memberi ciri tersendiri pada balapan Formula Satu di dasawarsa 1990-an. Debut tim ini dalam ajang F1 di mulai di GP AS 1991. Sepanjang sejarahnya di ajang F1, tim ini sukses menjuarai empat balapan F1 dan dua kali pole position. Kemenangan pertama tim ini diraih di Belgia 1998 oleh Damon Hill[1], sementara kemenangan terakhirnya diraih di Brasil 2003 oleh Giancarlo Fisichella.[2]
Sebanyak 30 pembalap pernah bergabung dengan tim ini diantaranya yang paling dikenal adalah pembalap Jerman Michael Schumacher yang sekarang menjadi juara dunia F1 tujuh kali. Beberapa pembalap terkenal lain yang pernah bergabung dengan Jordan antara lain: Rubens Barrichello, Eddie Irvine, Ralf Schumacher, Giancarlo Fisichella, Damon Hill, Heinz-Harald Frentzen, Jarno Trulli dan Nick Heidfeld. Jean Alesi, pembalap yang bergabung dengan Jordan di akhir kariernya di F1 pada musim 2001 juga pernah membalap bagi tim ini di ajang Formula 3000 Internasional pada tahun 1989 dengan hasil yang cukup manis yaitu menjadi juara umum.
Di awal tahun 2005, tim ini dijual kepada Midland Group, yang tetap membawa nama Jordan sampai balapan akhir musim dan kemudian mengganti nama tim menjadi MF1 Racing mulai musim balapan 2006. Untuk musim 2007 tim kemudian dijual lagi kepada Spyker Cars sehingga nama tim berubah lagi menjadi Spyker F1.[3] Akhir musim 2007 tim kembali dijual kali ini kepada pebisnis India, Vijay Mallya sehingga sekali lagi nama tim berubah menjadi Force India yang tetap bertahan sampai saat ini.[4]
Awal mula
- Artikel terkait untuk bagian ini adalah Eddie Jordan
Pendiri tim, Eddie Jordan (dikenal juga lewat inisialnya yaitu EJ), merupakan seorang pemuda asal Dublin yang juga merupakan seorang mahasiswa fakultas kedokteran gigi dan kemudian pindah ke fakultas ekonomi di Universitas Dublin.[5] Di masa mudanya sebelum ia memasuki dunia kuliah, ia sempat memikirkan untuk menjadi seorang pendeta Katolik, yang menurutnya akan sangat menyenangkan bagi kedua orangtuanya.[5] Usai memutuskan untuk tidak menjadi seorang pendeta karena beberapa alasan dan disusul dengan keberhasilannya lulus sebagai sarjana ekonomi, EJ lantas pindah ke Amerika Serikat untuk memulai karier sebagai banker di New Jersey.[6] Di AS-lah EJ kemudian mencoba hobi paruh waktu sebagai seorang pembalap mobil semi amatir di awal dasawarsa 1970-an. Pada awal 1980, ia mendirikan tim Eddie Jordan Racing, dan turun di kejuaraan Formula 3 Inggris.[6] Prestasi tim ini cukup baik seperti salah satunya saat mengantar Martin Brundle menjadi runner-up musim 1983 dibawah Ayrton Senna.[6]
Sejarah dalam ajang Formula 3000
Usai sukses di ajang F3 Inggris, tim Eddie Jordan Racing kemudian turun ke ajang Formula 3000 pada tahun 1985, Dalam ajang ini ia bekerjasama dengan March Engineering untuk urusan pengembangan sasis. Pembalap F3000 pertama Jordan adalah Thierry Tassin dari Belgia. Tassin kemudian berhasil mencetak poin satu-satunya tim di Zeltweg saat ia finis ke-6. Musim 1986 Jordan menurunkan pembalap Alessandro Santin, Russell Spence, Jan Lammers, Pierre Chauvet, Tommy Byrne, Thierry Tassin, Bernard Santel, Kenny Acheson, dan Ross Cheever. Namun sampai akhir musim tim gagal mencetak satu poin pun.[7][8] Musim 1987, Jordan menurunkan pembalap Swedia Tomas Kaiser selama setengah musim, dimana tim lagi-lagi gagal mencetak angka dan kemudian memilih untuk mengundurkan diri dari kejuaraan usai serangkaian hasil buruk yang mereka dapatkan.[9]
Musim 1988, Jordan menjalin kemitraan baru untuk berlaga di kejuaraan F3000, kali ini mereka berkerjasama dengan Reynard Racing dari Amerika Serikat. Pembalap yang turun di kejuaraan F3000 musim 1988 adalah Martin Donnelly[10], Johnny Herbert, Paolo Barilla, Thomas Danielsson dan Alessandro Santin. Herbert dan Donnelly adalah dua pembalap reguler yang turun secara penuh di musim tersebut. Herbert kemudian berhasil meraih kemenangan perdana tim di Jerez, Spanyol. Ia juga berhasil mencetak pole position di Jerez dan Brands Hatch. Rekan setimnya yaitu Donnelly juga berhasil memenangi balapan di Brands Hatch dan Dijon Prenois, Perancis. Donnelly kemudian finis di posisi tiga klasemen dengan raihan 30 poin sementara Herbert finis ke-8 dengan 13 poin.[11]
Musim 1989, Jordan menurunkan Jean Alesi, Martin Donnelly, dan Richard Rydell asal Swedia di kejuaraan F3000 musim tersebut. Donnelly berhasil mencetak satu kali pole position di Vallelunga dan satu kali kemenangan di Brands Hatch. Sementara Alesi tampil mendominasi musim dengan memenangi tiga balapan di Perancis, Birmingham, dan Belgia. Ia kemudian keluar sebagai juara F3000 musim 1989, sekalipun poinnya sama dengan peringkat kedua Érik Comas, karena Comas hanya berhasil mencetak dua kemenangan sementara Alesi tiga.[12]
Sejarah dalam ajang Formula Satu
1991: Tahun debut
Kesuksesan Eddie Jordan Racing di ajang balap Formula kelas junior menginspirasi EJ untuk naik ke ajang yang lebih tinggi, yaitu Formula Satu. Dengan modal uang sebesar 2,5 juta poundsterling, EJ mencoba membeberkan proyeknya di depan seluruh karyawan yang ia bina. Mayoritas karyawan mentertawakan ide EJ dan menganggapnya sebagai hal yang mustahil karena dengan jumlah uang sebesar itu pasti akan sangat sulit untuk membangun sebuah tim F1. EJ lantas tidak patah semangat, ia kemudian meminta Gary Anderson merancang mobil F1 untuknya, dan kemudian setelah selesai, keduanya sempat bingung akan mengetes memakai mesin apa mobil F1 itu. Sampai suatu ketika mereka bertemu dengan seorang pria yang menawarkan mesin pabrikan dari Ford. Pria tersebut adalah Bernard Ferguson dari Cosworth. Tes mobil F1 Jordan yang dinamai EJ 191 bersama pembalap John Watson termasuk sukses, namun saat grand launching, tim ditertawakan oleh beberapa wartawan karena dianggap tidak punya dana dengan corak mobil yang hitam serat karbon. Sekali lagi, EJ kemudian mulai memutar akal, dan mencari sponsor, sampai kemudian ditariklah Fuji Film dan 7Up[13] untuk menjadi sponsor tim. Awalnya EJ sempat meminta Kodak untuk menjadi sponsor, tapi manajemen Kodak menolak karena corak warna hijau di mobil EJ 191 akan mengarahkan orang ke saingan mereka yaitu Fuji Film.
Tim Jordan kemudian menurunkan pembalap senior Italia Andrea de Cesaris dan pembalap Belgia Bertrand Gachot.[14] De Cesaris dan Gachot kemudian sukses meraih dobel poin finish di GP Kanada dengan finis ke-4 dan ke-5. Pada GP Belgia 1991, datanglah momen yang akan mengubah F1 selamanya. Diawali oleh ulah Bertrand Gachot yang menyemprot seorang sopir taksi di Inggris dengan gas CS, Eddie akhirnya menarik seorang anak muda Jerman yang sebelumnya turun di ajang SportsCar, yaitu Michael Schumacher dengan biaya sekitar $150,000 untuk meminjamnya dari Mercedes-Benz.[15] Sayangnya EJ hanya berhasil mempertahankan Schumi selama satu balapan saja, sebelum ia kemudian dibajak oleh Flavio Briatore untuk masuk ke tim Benetton. EJ kemudian sempat mengadukan Flavio dan timnya ke Pengadilan Tinggi London, namun kemudian kasus ini terselesaikan dengan jalan tengah dari Bernie Ecclestone (yang juga terlibat dalam kepindahan Schumi ke Benetton) dimana tim Jordan ditawari pasokan mesin gratis dari Yamaha untuk musim 1992.[16]
Andrea de Cesaris sukses finis di posisi ke-9 klasemen pembalap. Sementara Gachot berada di posisi ke-13 klasemen. Sementara Schumi yang turun satu balapan di Belgia gagal mencatatkan angka di balapan debutnya tersebut.[17] Pembalap-pembalap lainnya seperti Roberto Moreno (diberikan sebagai ganti rugi dari Benetton) dan Alex Zanardi juga gagal mencetak satu poin pun sampai akhir musim.
1992: Memakai mesin Yamaha
Musim 1992, Jordan turun dengan mesin Yamaha[18] dan duet pembalap baru yaitu Stefano Modena dan Mauricio Gugelmin. Tim tampil dengan form yang buruk, Modena gagal kualifikasi di Afsel, Spanyol, Jerman, dan Italia. Sementara Gugelmin hanya mampu finish lima kali di musim tersebut. Satu-satunya poin tim Jordan tercetak di Australia saat Modena finis ke-6. Di klasemen, Jordan hanya berada peringkat ke-11 klasemen dengan 1 poin saja.[19][20][21]
1993-1994: Era mesin Hart
Setelah mengetahui penampilan mesin Yamaha yang buruk, EJ lantas bergerak cepat mencari mesin lain yang lebih baik untuk 1993. Ia kemudian mengadakan kesepakatan dengan Brian Hart Ltd. untuk menjadi pemasok mesin bagi timnya selama dua tahun di 1993 dan 1994. EJ dikabarkan hanya perlu membayar 3 juta dollar AS saja setiap musim untuk membeli mesin dari Hart. Musim 1993, kembali di awali Jordan dengan dua pembalap baru, kali ini pembalap Italia Ivan Capelli dan rookie asal Brasil, Rubens Barrichello. Capelli hanya bertahan di tim selama dua balapan, sebelum akhirnya ia digantikan secara beruntun oleh empat pembalap lain, yaitu: Thierry Boutsen, Marco Apicella, Emanuele Naspetti, dan Eddie Irvine. Jordan hanya berada di papan tengah selama musim 1993. Poin mereka lagi-lagi hanya dicatat di satu balapan saja yaitu di Jepang saat Barrichello dan Irvine finish berbarengan di posisi 5 dan 6.[22][23] Insiden lain di GP Jepang 1993 adalah saat Eddie Irvine yang ketinggalan satu lap menyalip Ayrton Senna (McLaren) yang saat itu Senna juga sedang berusaha untuk menyalip Damon Hill (Williams). Usai lomba, Senna melabrak Irvine di garasi tim Jordan, dan kedua pembalap ini sempat beradu mulut sampai akhirnya Senna meninju Irvine.[24]
Duet Rubens dan Eddie kemudian dipertahankan untuk musim 1994. Irvine mengalami awal musim yang buruk ketika ia terkena larangan mengikuti balapan sebanyak tiga kali akibat gaya membalapnya yang berbahaya. Sebagai pengganti sementara Irvine, EJ kemudian memanggil Aguri Suzuki untuk satu balapan, dan Andrea de Cesaris untuk dua balapan. De Cesaris kemudian sukses meraih angka saat finis ke-4 di Monako. Sementara itu Rubens Barrichello berhasil meraih podium pertama untuk tim saat ia finis ketiga di Pasifik[25], namun ia juga sempat terancam maut saat mengalami kecelakaan parah di sesi kualifikasi San Marino[26][27][28] dimana saat itu Roland Ratzenberger[29] dan Ayrton Senna[30][31] tewas secara tragis akibat kecelakaan. Eddie Irvine kembali di Spanyol dan ia mencatat poin perdananya di musim 1994 ketika ia finish ke-6 di balapan tersebut. Di akhir musim, Rubens Barrichello kembali beraksi, ia mencatatkan pole position di Belgia[32] namun sayang saat balapan ia gagal finish. Di akhir musim, Jordan GP berhasil finis di peringkat lima klasemen dengan raihan 28 poin.[33][34]
1995-1997: Peugeot dan Benson & Hedges
Kecerdikan Eddie Jordan dalam melirik peluang kembali membuatnya sukses di musim 1995. Tidak lama setelah McLaren memutuskan kontrak dengan Peugeot akibat mesinnya dinilai buruk, EJ langsung menyambar peluang kontrak mesin dengan pabrikan asal Perancis tersebut.[35] Dengan masih mempertahankan duet Rubens Barrichello dan Eddie Irvine, Jordan masih memperlihatkan kualitasnya sebagai tim papan tengah yang stabil. Di Kanada, duet Jordan berhasil mencatat finish podium kedua dan ketiga di belakang juara balapan yaitu Jean Alesi dari Scuderia Ferrari.[36] Duet Jordan kemudian berhasil mencatat finish dobel poin lagi yaitu di Eropa. Tim kemudian berhasil berada di urutan keenam konstruktor dengan 21 poin.[37]
Musim 1996 Jordan mendapatkan kucuran dana sponsorship dari perusahaan rokok Benson & Hedges. Corak mobil merekapun berubah menjadi kuning terang. Eddie Irvine hengkang dari tim karena dipilih oleh Michael Schumacher untuk menjadi rekan setimnya di Scuderia Ferrari, dan posisinya digantikan pembalap veteran Inggris, Martin Brundle. Sementara Rubens Barrichello masih bertahan bersama tim. Jordan baru bisa mencatat poin di balapan ketiga di Argentina. Kemudian duet Barrichello dan Brundle berhasil finish berurutan kelima dan keenam di GP Eropa. Duet ini kemudian berhasil lagi mencatat dobel poin finish di Inggris dan Italia. Sekalipun Jordan gagal mencetak podium di musim 1996, tim mampu berada di urutan lima klasemen dengan 22 angka. Satu tingkat lebih baik ketimbang hasil musim sebelumnya.[38][39]
Musim 1997 Jordan kembali melakukan perombakan di skuad pembalapnya. Rubens Barrichello hengkang ke Stewart-Ford, sementara Martin Brundle pensiun. Tim sempat mengetes Nigel Mansell di musim dingin 1996[40], dengan kemungkinan mengontraknya untuk 1997 namun ternyata tidak jadi.[41] Sebagai alternatif, Jordan memberanikan diri memasang dua pembalap rookie yaitu adik Schumi, Ralf Schumacher dan pembalap Italia Giancarlo Fisichella yang setahun sebelumnya sempat turun sebanyak delapan balapan bersama Minardi. Ralf langsung mencetak podium di balapan ketiganya di Argentina, disusul kemudian Fisichella yang berhasil menyumbang dua podium di Kanada dan Belgia. Namun keduanya juga terlibat aksi saling sikut yaitu di Luxemburg, yang mana di balapan ini Michael Schumacher juga terlibat dalam kecelakaan antara Ralf dan Fisi. Tim sekali lagi berhasil finish kelima dalam klasemen dengan 33 poin.[42][43]
1998-2000: Mugen-Honda dan penantang gelar dunia
Awal musim 1998 tim melakukan gebrakan dengan mengontrak mantan juara dunia tahun 1996 Damon Hill yang sebelumnya di 1997 memperkuat tim Arrows untuk menggantikan Giancarlo Fisichella yang hengkang ke Benetton. Ralf Schumacher masih bertahan bersama tim. Untuk mesin sendiri, Jordan sukses menjalin kemitraan dengan bengkel mesin Honda dari Jepang, Mugen-Honda untuk memasok mesin selama tiga tahun. Mugen-Honda sendiri di musim 1997 memasok untuk tim Prost GP. Pemasok mesin sebelumnya yaitu Peugeot pindah dan membentuk aliansi "French Connections" di tim Prost. Di setengah musim pertama tahun 1998, Jordan gagal mencetak satu poin pun karena reliabilitas mobilnya yang lemah. Damon Hill bahkan sempat terkena diskualifikasi di Brasil akibat berat mobilnya lebih rendah 8 kilogram dari yang seharusnya. Jordan baru bisa mencetak poin pertama musim 1998 di Inggris saat Ralf Schumacher finis ke-6. Damon Hill sendiri baru bisa beraksi di Jerman dan Hongaria saat ia finis di posisi empat di kedua balapan tersebut.
Pada balapan GP Belgia di Spa-Francorchamps, Damon Hill berhasil memimpin balapan sejak lap 1, di tengah kecelakaan beruntun yang melibatkan David Coulthard[44] (McLaren), Eddie Irvine (Ferrari), Alexander Wurz (Benetton), Rubens Barrichello (Stewart), Johnny Herbert (Sauber), Olivier Panis (Prost), Jarno Trulli (Prost), Mika Salo (Arrows), Pedro Diniz (Arrows), Toranosuke Takagi (Tyrrell), Ricardo Rosset (Tyrrell) dan Shinji Nakano (Minardi). Balapan sempat dihentikan dan kemudian diulang kembali. Hill kehilangan posisi pimpinan lomba di lap 8, namun kembali bisa mengambil alih di lap 26 ketika Schumi bertabrakan dengan Coulthard, dan Ralf Schumacher tepat berada di belakang Hill. Tim kemudian sempat bimbang apakah akan membiarkan Hill dan Ralf saling bertarung dengan risiko rugi atau menerapkan team order. Pada akhirnya Hill meminta kepada tim agar mengambil posisi yang pasti untuk bisa bertahan sampai finish.[45] Tim akhirnya memutuskan Hill dan Ralf untuk menjaga posisi mereka masing-masing dan akhirnya Jordan meraih kemenangan perdana mereka di F1 dengan finish 1-2.[1]
Di balapan selanjutnya di Italia Ralf Schumacher kembali mempersembahkan podium untuk tim dengan finish di posisi tiga. Hill kemudian menutup musim 1998 dengan meraih angka saat finis ke-4 di Jepang disaat yang bersamaan rekan setimnya yaitu Ralf tersingkir dari lomba. Di akhir musim secara keseluruhan, Jordan berhasil finish di peringkat empat klasemen dengan 34 poin.[46][47]
Musim 1999 tim Jordan mendatangkan mantan pembalap Williams, Heinz-Harald Frentzen (H-HF) yang dulu sempat memperkuat tim yang sama di ajang F3000, untuk menggantikan posisi Ralf Schumacher yang hengkang ke Williams. Frentzen langsung menggebrak dengan meraih posisi kedua dan ketiga di Australia dan Brazil. Sementara Hill tampil menurun dan semakin memburuk sampai pertengahan musim. H-HF melanjutkan kepiawaiannya saat ia berhasil menang di Perancis.[48][49] disusul kemudian dengan hasil baik di Inggris, Austria, Jerman, Hongaria dan Belgia yang kemudian mengantarnya masuk ke dalam kandidat juara dunia 1999. Sementara itu Hill hanya bisa meraih poin di Jerman, Hongaria, dan Belgia, dan kemudian ia mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari F1 di penghujung 1999.[50][51][52] H-HF kembali menang di Italia[53], saat dimana dua saingan utamanya yaitu Mika Hakkinen dan Eddie Irvine mengalami masalah saat balapan.[54] Di Eropa, H-HF meraih pole position dan nampak akan memenangi balapan kembali sampai mesinnya bermasalah di lap ke-36. Harapan H-HF meraih juara dunia akhirnya pupus dengan finis ke-6 yang ia dapatkan di Malaysia. Di balapan terakhir di Jepang, H-HF finish P4 sementara Hill kembali lagi gagal finish. Finis di posisi empat yang H-HF dapatkan di Jepang sekaligus juga mengantar tim meraih P3 klasemen konstruktor musim 1999 dengan 61 poin, yang juga menjadi musim terbaik Jordan Grand Prix selama berkiprah di ajang F1.[55][56]
Musim 2000, Jordan kemudian menarik pembalap Italia Jarno Trulli untuk menggantikan Damon Hill yang pensiun. Trulli sebelumnya dikenal cepat saat memperkuat Minardi dan Prost. Tim lantas berharap kombinasi H-HF dan Trulli bisa melanjutkan gebrakan sensasional di musim 1999 saat mereka finis di urutan tiga klasemen. Namun ternyata harapan itu sirna setelah Jordan tampil buruk di beberapa balapan. Selama musim 2000, tim Jordan hanya mampu meraih dua podium saja saat H-HF finish ketiga di Brasil dan AS. Sementara itu Jarno Trulli, sekalipun memiliki kecepatan yang baik saat kualifikasi dan mampu start P2 di Monako dan Belgia, selalu gagal untuk menterjemahkan posisi kualifikasinya tersebut menjadi podium. Tim harus rela turun ke peringkat enam klasemen dengan raihan 17 poin di belakang Williams (P3), Benetton (P4), dan British American Racing (P5).
2001-2002: Memakai mesin Honda
Musim 2001 Jordan beralih memakai mesin Honda, setelah sebelumnya mereka tertarik untuk menggunakan mesin tersebut usai melihat prestasi yang diraih pemakai mesin Honda yang lain, British American Racing. Duet Frentzen dan Trulli masih dipertahankan untuk 2001, namun kemudian dipertengahan musim Eddie Jordan secara tiba-tiba memecat H-HF. EJ berpendapat bahwa keputusannya mendepak H-HF adalah sebagai langkah yang diminta Honda agar tersedianya kursi kosong untuk Takuma Sato di musim 2002. Posisi H-HF kemudian digantikan oleh Ricardo Zonda untuk GP Jerman dan kemudian oleh Jean Alesi sampai musim berakhir, yang sekaligus menjadi tim terakhir Alesi selama berkarir di F1. Di musim 2001 sendiri, Jordan berhasil finish di posisi lima klasemen dengan 19 poin, unggul satu peringkat atas sesama pemakai mesin Honda lainnya, B.A.R.[57]
Tahun 2002, Giancarlo Fisichella kembali ke tim menggantikan Jarno Trulli yang pindah ke Renault F1 (sebelumnya Benetton). Takuma Sato tampil sebagai pembalap kedua mendampingi Fisi. Jordan baru bisa mencatatkan poin saat Fisi finis ke-5 di Austria, Monaco, dan Kanada. Sementara Takuma Sato, yang lebih sering tampil sebagai pembalap yang banyak mengalami kecelakaan, hanya bisa meraih dua poin saja, ironisnya poin tersebut ia dapat di GP Jepang, di depan rumahnya sendiri. Jordan kemudian mengumumkan bahwa Honda tidak akan memasok mesin lagi untuk timnya dan ia akan pindah menggunakan mesin Ford untuk 2003, sekalipun di musim 2002 sendiri, Jordan lagi-lagi sukses mengalahkan B.A.R.[58]
2003-2004: Ford dan kemenangan balapan terakhir
Musim 2003 menjadi awal kesulitan finansial bagi tim Jordan. Di awal musim mereka sempat memecat sekitar 200 karyawannya untuk memotong biaya anggaran tahunan. Giancarlo Fisichella masih bertahan bersama tim, dan kini ia ditemani pembalap Irlandia Utara, Ralph Firman, yang membawa dana segar bagi tim. Sekalipun tim gagal berprestasi baik di musim 2003, namun mereka masih bisa mencatat satu kemenangan yang cukup bersejarah bagi tim (balapan ke-200) dan F1 (balapan ke-700) tepatnya di Grand Prix Brazil tanggal 4 April 2003.[59] Dalam balapan tersebut, Giancarlo Fisichella secara meyakinkan mampu membawa mobil Jordan EJ13-nya bertarung melawan Kimi Raikkonen diatas McLaren dalam kondisi hujan deras. Ketika Kimi mengalami masalah di pertengahan lap 53, Fisi secara sigap menyalipnya, dan memimpin lomba. Fisi kemudian mempertahankan posisinya sampai balapan dihentikan akibat insiden antara Mark Webber dengan Fernando Alonso. Tim Jordan dan Fisi yakin dan senang bahwa mereka benar-benar memenangi lomba di lap 56. Sayangnya steward berkata lain balapan dihentikan di lap 55 dan karena itu hasil balapan dihitung dua lap sebelum dihentikan yaitu di lap 53, dan itu artinya Kimi Raikkonen-lah yang memenangi GP Brazil. Eddie Jordan lantas tidak puas atas hal tersebut dan mengajukan banding ke FIA di Paris. Seminggu setelah lomba, tepatnya di hari Jumat, FIA akhirnya mengeluarkan keputusan bahwa steward GP Brazil salah menghitung jumlah lap, karena sebenarnya Fisichella sudah melintas masuk ke lap 56 beberapa saat sebelum bendera merah berkibar, dan Kimi sebenarnya tidak bisa menjadi juara karena ia masuk pit, dengan demikian Fisichella berhak atas gelar juara GP Brazil 2003.[2] Dan sampai saat ini Fisi tercatat sebagai satu-satunya pembalap yang mampu memenangi lomba lewat pengadilan dan tanpa seremonial podium. Serah terima tropi kemenangan ia lakukan bersama Kimi di balapan berikutnya di Imola.[60] Poin Fisi lainnya dicetak di GP AS 2003 saat ia finish di urutan 7. Sementara rekan setimnya Ralph Firman hanya bisa mencetak satu angka saja dengan finish di P8 saat GP Spanyol. Secara keseluruhan, tim berada di peringkat sembilan klasemen dengan 13 angka, unggul posisi atas Minardi yang gagal mencetak angka selama musim 2003 sekalipun mereka menggunakan mesin yang sama.[61]
Musim 2004 Jordan masih terbelit masalah keuangan dan masa depan tim sempat tidak pasti. Meskipun begitu, tim masih mampu mengontrak Nick Heidfeld[62][63] dan Giorgio Pantano[64] yang membawa uang untuk menggantikan Giancarlo Fisichella dan Ralph Firman. Pantano kemudian digantikan Timo Glock khusus untuk GP Kanada karena alasan keuangan. Heidfeld kemudian meraih poin di Monako dengan finis di posisi tujuh. Tim Jordan kemudian berhasil mencatat dobel finish dengan poin di GP Kanada tepatnya di posisi tujuh untuk Glock dan posisi delapan untuk Heidfeld usai Williams dan Toyota terkena diskualifikasi.[65] Pantano kembali membalap bagi tim sejak GP AS, namun kemudian untuk tiga balapan akhir musim, tim menggantikannya kembali dengan Glock. Jordan kembali finish di peringkat sembilan klasemen dengan raihan 5 poin saja.
2005: Tahun terakhir bersama Toyota
Keputusan Ford Motor Company untuk menghentikan sekaligus menjual tim Jaguar Racing dan pabrikan mesin balap mereka yaitu Cosworth di akhir 2004 membuat Jordan tampil tanpa mesin untuk 2005. Namun lagi-lagi kecerdikan Eddie Jordan berbicara, singkat kata, ia kemudian berhasil meraih kesepakatan kontrak dengan Toyota untuk memasok mesin bagi Jordan GP di musim 2005.[66] Mesin Toyota sendiri dijanjikan akan berbasis sama dengan mesin Toyota yang dipakai tim pabrikannya sendiri, Panasonic Toyota Racing.[67] Di awal tahun 2005 juga Jordan akhirnya bisa terselamatkan dengan dijual kepada Midland Group milik Alex Shnaider asal Rusia. Nama Jordan sendiri tetap dipertahankan untuk musim 2005 ini sebelum diubah menjadi MF1 Racing untuk musim 2006.
Belum tenang usai Jordan dijual kepada Midland, kini juga muncul isu lain bahwa ada kemungkinan Midland akan kembali menjual timnya kepada pihak lain yang berminat dan Eddie Irvine menjadi salah satu orang yang tertarik untuk membeli tim ini[68], sekalipun pada akhirnya isu tersebut tidak terbukti dan MF1 Racing tetap akan meluncur untuk musim 2006. Jordan kemudian memulai musim 2005 dengan duet pembalap baru: Narain Karthikeyan asal India dan Tiago Monteiro asal Portugal. Status tim Jordan kini berubah drastis menjadi tim papan bawah. Namun keberuntungan mendatangi mereka di GP AS, saat seluruh pemakai ban Michelin mundur dari lomba karena alasan keamanan.[69] Tim Jordan yang menggunakan Bridgestone (bersama Ferrari[70] dan Minardi) akhirnya bisa mencatatkan hasil terbaik terakhirnya saat Tiago Monteiro finis ke-3 di belakang duet Ferrari yang sekaligus menjadi pembalap Portugis pertama yang berhasil naik podium dan disusul posisi ke-4 oleh Narain Karthikeyan. Monteiro kemudian mencatatkan poin terakhir bagi Jordan di F1 dengan finish ke-8 di Belgia. Di balapan terakhir tim di China, Monteiro dan Karthikeyan gagal memberikan hasil baik bagi tim, dengan hanya mampu finish ke-11 (Monteiro) dan tersingkir dari lomba (Karthikeyan). Bersama Minardi[71] Jordan pamit dari F1 di akhir musim 2005 dengan meninggalkan catatan manis bagi beberapa pembalap diantaranya: Michael Schumacher, Ralf Schumacher, Heinz-Harald Frentzen, Rubens Barrichello, Giancarlo Fisichella, dan Eddie Irvine.
Sponsor besar pertama yang mendukung tim Jordan ketika mereka memulai debut di F1 pada 1991 adalah pabrikan minuman Pepsi Co. dengan mereknya 7Up, kemudian disusul oleh pabrikan film foto asal Jepang, Fuji Film. Sebelumnya Jordan sempat mencoba untuk mengontrak Kodak sebagai sponsor, namun kodak menolak karena warna hijau di mobil Jordan akan mengingatkan pembeli dan penonton kepada Fuji Film yang merupakan saingan berat Kodak.[13]
Mulai musim 1992 sampai 1994[72], Jordan menarik Sasol sebagai sponsor utama mereka. Sasol merupakan perusahaan minyak dan pertambangan asal Afrika Selatan. Untuk musim 1995, Sasol kemudian digantikan oleh perusahaan minyak lainnya, Total S.A. asal Perancis. Kerjasama dengan Total bertahan sampai akhir 1997 saat Pedro de la Rosa masuk ke tim Jordan dengan membawa dana sponsorship dari Repsol asal Spanyol.[73][74]
Musim 1996, Jordan memulai jalinan kemitraan sponsorship dengan pabrikan rokok Benson & Hedges. Hal ini membuat mobil mereka berubah warna menjadi kuning terang. Dalam beberapa balapan yang melarang penampilan iklan rokok (seperti contoh Grand Prix Inggris, Grand Prix Kanada, dsb.), B&H mengakalinya dengan mengganti menjadi slogan khas, diantaranya:
- 1997 - Bitten & Hisses karena maskot tim Jordan saat itu adalah ular bernama Hissing Sid, terkadang dalam beberapa balapan nama pembalap juga ditampilkan dengan tambahan pada huruf "S" seperti Giancarlo Fisichella yang dituliskan sebagai "Fissssi" atau Ralf Schumacher yang dituliskan sebagai "Sssschumacher".[6]
- 1998-2000 - Buzzing Hornets karena maskot tim Jordan saat itu adalah seekor lebah tanpa nama.
- 2001 - Bitten Heroes karena maskot Jordan saat itu adalah seekor hiu tanpa nama.[6]
- 2002-2005 - Be On Edge yang merupakan nama samaran dari BENSON & HEDGES.
Untuk tahun 2002 sendiri, Jordan menuliskan perusahaan pengiriman jasa barang DHL sebagai sponsor utama tim sehingga nama resmi tim adalah "DHL Jordan Honda"[75], sebelum di musim 2003 kembali menjadi Benson & Hedges.
Musim 2003, Jordan sempat menggugat Vodafone ke pengadilan dengan nilai 150 juta dollar karena perusahaan telekomunikasi tersebut dinilai melanggar kesepakatan bahwa mereka akan menjadi sponsor tim Jordan selama tiga tahun mulai 2002, yang mana Vodafone sendiri malah kabur dan menjadi sponsor di tim Ferrari. Setelah berjuang selama dua bulan, Eddie Jordan akhirnya menyerah karena hakim menyebutkan Eddie Jordan tidak memiliki bukti yang kuat untuk menggugat Vodafone.[76]
Mulai musim 2004, Jordan juga memperkenalkan sponsor rokok lain yaitu Sobranie, yang masih satu produsen dengan Benson & Hedges. Merek Sobranie dipasang oleh tim Jordan di balapan-balapan luar Eropa selama musim 2004 dan musim 2005.
Struktur tim
Manajemen tim
|
|
Daftar pembalap
Nama | Bergabung | Keterangan |
---|---|---|
Bertrand Gachot | 1991 | Digantikan oleh Michael Schumacher usai berbuat kriminal di kota London |
Michael Schumacher | 1991 | Hanya satu balapan saja di Belgia 1991 |
Roberto Moreno | 1991 | Dipinjamkan oleh tim Benetton |
Alessandro Zanardi | 1991 | Turun di tiga balapan terakhir musim 1991 |
Andrea de Cesaris | 1991, 1994 | Pembalap pertama tim di 1991 |
Stefano Modena | 1992 | Pencetak poin satu-satunya tim di musim 1992 |
Mauricio Gugelmin | 1992 | |
Rubens Barrichello | 1993-1996 | Mencetak pole position pertama bagi Jordan di Belgia 1994 |
Ivan Capelli | 1993 | Turun dua balapan di musim 1993 |
Thierry Boutsen | 1993 | |
Marco Apicella | 1993 | Turun satu balapan di Italia 1993 |
Emanuele Naspetti | 1993 | Turun satu balapan di Portugal 1993 |
Eddie Irvine | 1993-1995 | |
Aguri Suzuki | 1994 | Turun satu balapan di Pasifik 1994 |
Martin Brundle | 1996 | |
Ralf Schumacher | 1997-1998 | |
Giancarlo Fisichella | 1997, 2002-2003 | |
Damon Hill | 1998-1999 | Mencetak kemenangan perdana tim di Belgia 1998 |
Heinz-Harald Frentzen | 1999-2001 | Kandidat juara dunia 1999, dipecat dari tim di pertengahan 2001 |
Jarno Trulli | 2000-2001 | |
Ricardo Zonta | 2001 | Masuk menggantikan H-HF yang dipecat sebelum Jerman 2001 |
Jean Alesi | 2001 | Masuk sejak pertengahan musim 2001 |
Takuma Sato | 2002 | Masuk ke tim untuk memenuhi permintaan Honda |
Ralph Firman | 2003 | Masuk ke tim untuk memenuhi permintaan Benson & Hedges |
Zsolt Baumgartner | 2003 | Turun menggantikan Ralph Firman yang cedera |
Nick Heidfeld | 2004 | |
Giorgio Pantano | 2004 | |
Timo Glock | 2004 | Menggantikan Giorgio Pantano yang kesulitan dana di pertengahan musim 2004 |
Tiago Monteiro | 2005 | Mencetak podium terakhir bagi tim di AS 2005 |
Narain Karthikeyan | 2005 |
Musim ke musim
Musim | Mobil | Ban | Mesin | Pembalap | Klasemen konstruktor |
---|---|---|---|---|---|
1991 | Jordan 191 | G | Ford-Cosworth | Gachot M. Schumacher Moreno Zanardi de Cesaris | Posisi 5 (13 poin) |
1992 | Jordan 192 | G | Yamaha | Modena Gugelmin | Posisi 11 (1 poin) |
1993 | Jordan 193 | G | Hart | Barrichello Capelli Boutsen Apicella Naspetti Irvine | Posisi 10 (3 poin) |
1994 | Jordan 194 | G | Hart | Barrichello Irvine Suzuki de Cesaris | Posisi 5 (28 poin) |
1995 | Jordan 195 | G | Peugeot | Barrichello Irvine | Posisi 6 (21 poin) |
1996 | Jordan 196 | G | Peugeot | Barrichello Brundle | Posisi 5 (22 poin) |
1997 | Jordan 197 | G | Peugeot | R. Schumacher Fisichella | Posisi 5 (33 poin) |
1998 | Jordan 198 | G | Mugen-Honda | Hill R. Schumacher | Posisi 4 (34 poin) |
1999 | Jordan 199 | B | Mugen-Honda | Hill Frentzen | Posisi 3 (61 poin) |
2000 | Jordan EJ10/EJ10B | B | Mugen-Honda | Frentzen Trulli | Posisi 6 (17 poin) |
2001 | Jordan EJ11 | B | Honda | Frentzen Trulli Zonta Alesi | Posisi 5 (19 poin) |
2002 | Jordan EJ12 | B | Honda | Fisichella Sato | Posisi 6 (9 poin) |
2003 | Jordan EJ13 | B | Ford | Fisichella Firman Baumgartner | Posisi 9 (13 poin) |
2004 | Jordan EJ14 | B | Ford | Heidfeld Pantano Glock | Posisi 9 (5 poin) |
2005 | Jordan EJ15 | B | Toyota | Monteiro Karthikeyan | Posisi 9 (12 poin) |
Catatan kaki
- ^ a b Jordan, Eddie. "The day EJ beat them all". ITV-F1.com. ITV Network Ltd.. Diarsipkan dari yang asli pada 27 Mei 2007. http://web.archive.org/web/20070527061529/http://www.itv-f1.com/Feature.aspx?Type=General&PO_ID=39312.
- ^ a b Fisichella Dinyatakan Juara GP Brazil, Gatra.com, diakses: 4 Maret 2004
- ^ "Midland sells MF1 Racing to Spyker". GrandPrix.com. Inside F1. 6 September 2006. http://www.grandprix.com/ns/ns17434.html. Diakses pada 8 Maret 2009.
- ^ "FIA approve Spyker's Force India name change ", (The Official Formula 1 Website), 24 Oktober 2007. Diakses pada 8 Maret 2009.
- ^ a b "Eddie Jordan: From the Grand Prix to charity ", (Metro.co.uk). Diakses pada 16 November 2011.
- ^ a b c d e Eddie Jordan Profile
- ^ Automobile Year, 1986/87, Pages 213-217
- ^ Peter Higham, The Guinness Guide to International Motor Racing, 1995, Pages 86-87
- ^ FIA Yearbook, 1988, red section, page 97
- ^ Who is Martin Donnelly?
- ^ "About Martin Donnellly". http://www.donnellytrackacademy.com/about-martin.php. Diakses pada 21 April 2011.
- ^ "Jean Alesi Stats". F1 DB. http://www.f1db.com/f1/page/Jean_Alesi. Diakses pada 22 April 2010.
- ^ a b 7Up Jordan F1
- ^ "F1 Enciklopēdija (angliski)". GrandPrix.com. 11 September 2007. http://www.grandprix.com/gpe/drv-gacber.html.
- ^ Collings, Timothy (9 Mei 2004). The Piranha Club. Virgin Books. hlm. p.17. ISBN 0-7535-0965-2.
- ^ Collings, Timothy (2007). "Welcome to the Piranha Club". The Piranha Club. Virgin Books. ISBN 1-8522-7907-9.
- ^ "1991 Belgian Grand Prix". Results Archive. The Official Formula 1 Website. http://www.formula1.com/results/season/1991/209/. Diakses pada 24 Oktober 2006.
- ^ "SASOL JORDAN YAMAHA". F1 Database. http://www.f1db.com/f1/page/Sasol_Jordan_Yamaha_1992. Diakses pada 20 Maret 2011.
- ^ Formula One Management. "1992 official driver standings". Formula One. http://www.formula1.com/results/driver/1992/. Diakses pada 18 April 2011.
- ^ formula1.com – 1992 official team standings, Formula1.com, 18 April 2011
- ^ "1992 Formula One results and images". F1-Facts.com. 29 Juli 2012. http://www.f1-facts.com/results/season/1992.
- ^ formula1.com – 1993 official driver standings
- ^ formula1.com – 1993 official team standings
- ^ Hilton, Christopher, Ayrton Senna: The Whole Story (Haynes Publishing, 2004). ISBN 978-1-84425-096-7
- ^ www.chicanef1.com 1994 Pacific Grand Prix Diakses: 20 Maret 2007
- ^ Longmore, Andrew, "Ayrton Senna: The Last Hours ", The Times, (News International), 31 Oktober 1994. Diakses pada 28 Oktober 2006.
- ^ Hamilton, Maurice. Frank Williams. Macmillan. hlm. 232. ISBN 0-333-71716-3.
- ^ Hill, Damon, "Had Ayrton foreseen his death? ", The Times, (News International), 17 April 2004. Diakses pada 28 Oktober 2006.
- ^ Spurgeon, Brad, "5 Years After Senna's Crash, Racing Is Safer – Some Say Too Safe: Imola Still Haunts Formula One ", International Herald Tribune, 30 April 1999. Diarsipkan dari aslinya, tanggal 2007-09-12. Diakses pada 1 Mei 2007.
- ^ Longmore, Andrew, "Ayrton Senna: The Last Hours ", (The Times), 31 Oktober 1994, p. 30.
- ^ Watkins, Sid (1996). Life at the Limit: Triumph and Tragedy in Formula One. Pan Books. hlm. 10. ISBN 0-330-35139-7.
- ^ "GP Encyclopedia" : Belgian GP 1994" GrandPrix.com. Retrieved 07 June 2008
- ^ formula1.com – 1994 official driver standings, diakses: 21 April 2011
- ^ formula1.com – 1994 official team standings, diakses: 21 April 2011
- ^ TOTAL JORDAN PEUGEOT - 1995
- ^ GRAND PRIX RESULTS: CANADIAN GP, 1995, diakses: 1 Maret 2011
- ^ 1995 Jordan GP result, diakses: 3 Maret 2011
- ^ formula1.com – 1996 official driver standings, diakses: 2 Maret 2010
- ^ formula1.com – 1996 official team standings, diakses: 4 Agustus 2010
- ^ News > Jordan announces Mansell test - Motorsport.com, diakses: 1 Januari 2011
- ^ Mansell rejects Jordan's [pounds sterling5m bait] - Free Online Libray, diakses: 31 Desember 2010
- ^ formula1.com – 1997 official driver standings, diakses: 31 Desember 2010
- ^ formula1.com – 1997 official team standings, diakses: 1 Januari 2011
- ^ Formula 1: The Belgian Grand Prix - Qualifying. Presenters: Jake Humphrey, David Coulthard and Eddie Jordan. BBC. BBC One, Circuit de Spa-Francorchamps, Belgium. 2009-08-29. 4:20 menit.
- ^ Driving Ambition - A Season with Eddie Jordan. Dir. Amanda Rudman. United Productions/Mach 1. ITV. 1999-03-02.
- ^ formula1.com – 1998 official driver standings, diakses: 17 Agustus 2010
- ^ formula1.com – 1998 official team standings, diakses: 18 Agustus 2010
- ^ "1999 French Grand Prix". The Official Formula 1 Website. http://www.formula1.com/results/season/1999/74/. Diakses pada 30 Juli 2007.
- ^ "1999 French GP: Classification". ChicaneF1.com. http://www.chicanef1.com/race.pl?year=1999&gp=French%20GP&type=res. Diakses pada 31 Juli 2007.
- ^ Walker, Murray (2002). My Autobiography: Unless I'm Very Much Mistaken. HarperCollins Publishers London. hlm. 303. ISBN 0-00-712696-4.
- ^ "Final fling for Damon at Silverstone". Autosport.com. 30 Juni 1999. http://www.autosport-atlas.com/article.asp?id=5390.
- ^ Matts, Ray, "No final glory as Hill grinds to a halt", Daily Mail, (Associated Newspapers Ltd.), 1 November 1999. Kutipan: Hill:I retired from the race as I decided that I was so far down the field, there was little point in me carrying on..
- ^ "1999 Italian Grand Prix". The Official Formula 1 Website. http://www.formula1.com/results/season/1999/80/. Diakses pada 30 Juli 2007.
- ^ "1999 Italian GP: Overview". ChicaneF1.com. http://www.chicanef1.com/racetit.pl?year=1999&gp=Italian%20GP. Diakses pada 2 Agustus 2007.
- ^ formula1.com – 1999 official driver standings, diakses: 1 Februari 2009
- ^ formula1.com – 1999 official team standings, diakses: 2 Februari 2009
- ^ 2001 FIA Formula One World Championship for Constructors - Final Classification Retrieved from web.archive.org on 25 January 2009
- ^ formula1.com – 2002 official team standings, diaksses: 4 April 2010
- ^ BBC Classic: Brazilian GP 2003, diakses: 23 April 2007
- ^ 2003 Brazilian Grand Prix in Photo, Formula1.com, diakses: 4 Mei 2006
- ^ formula1.com – 2003 official team standings, diakses: 17 Agustus 2008
- ^ Jordan F1 Team Signs Nick Heidfeld
- ^ Nick Heidfeld for Jordan Ford, Racecar.com, diakses: 23 Oktober 2007
- ^ Pantano in line for Jordan seat, Guardian, diakses: 12 Mei 2006
- ^ [http://www.newsonf1.com/2004/races/canada/main.htm
- ^ Jordan announces Toyota deal
- ^ Jordan agree Toyota engine deal, Formula1.com, diakses: 11 November 2006
- ^ Irvine to buy Jordan?
- ^ Facsimiles of correspondence from June 1 and 2 between Michelin sporting director Pierre Dupasquier and FIA president Max Mosley regarding tyre safety (pdf)
- ^ Schumacher takes hollow USGP victory.www.crash.net Retrieved November 30, 2006
- ^ End of an era for Jordan, Minardi, Sauber, Formula1.com, diakses: 11 November 2006
- ^ "STATS F1 • Jordan 194". Statsf1.com. http://www.statsf1.com/en/jordan-194.aspx. Diakses pada 23 Agustus 2010.
- ^ Repsol Ingin Bantu Karir Formula 1 De La Rosa, Gatra, diakses: 1 Januari 2006
- ^ [http://www.grandprix.com/gpe/fue-016.html FUELS: REPSOL SA
- ^ DHL Jordan Honda
- ^ "Eddie Jordan vs. Vodafone". BBC News. 4 Agustus 2003. http://news.bbc.co.uk/sport1/hi/motorsport/formula_one/3117665.stm. Diakses pada 4 Oktober 2010.
Pranala luar
|
F1fans 10 May, 2012
-
Source: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jordan_Grand_Prix&diff=5486448&oldid=5471903
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com